Saya Saveria Helppi Solainibasi Ndruru lebih akrab di panggil Save atau Helppi, lahir dari sebuah keluarga sederhana pada tanggal 03 Desember 2004 di Telukdalam Nias Selatan, anak ke 3 (tiga) dari 5 (lima) bersaudara, alumni SMP Swasta Bintang Laut TP. 2018/2019. Dari kecil kedua orangtua saya mendidik dan membesarkan saya dengan penuh cinta dan kasih sayang sampai menyekolahkan saya ke sekolah yang terbaik di Telukdalam Nias Selatan yaitu TKK Santa Maria Telukdalam, SD dan SMP Swasta Bintang Laut Telukdalam, dengan satu harapan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih bermutu dan berguna baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Saat SD saya termasuk kategori siswa biasa yang tidak terlalu banyak aktif dalam kegiatan, kecuali jika ada acara formal saya akan diikutkan dalam beberapa kegiatan seperti dance atau vocal group. Melalui kegiatan inilah, saya terlatih untuk dapat bernyanyi dan menari. Saat SD juga saya aktif dalam kegiatan gereja seperti menjadi anggota Misdinar dan bahkan saya pernah bercita-cita ingin menjadi seorang biarawati, karena bagi saya melayani Tuhan adalah kegiatan yang menyenangkan dan sangat mulia.
Setelah tamat SD orangtua mendaftarkan saya di SMP Swasta Bintang Laut dan selama masa SMP, saya dilibatkan dalam beberapa kegiatan ekskul, pengurus OSIS dan Pramuka. Dari kegiatan ini saya mendapatkan banyak pengalaman dan pembelajaran terutama dalam hal Public Speaking dan kepemimpinan. Dari Pramuka saya belajar tentang ketangkasan dan ketahanan fisik yang melatih saya lebih bertumbuh dan berkembang dengan baik. Saat SMP saya pernah mengikuti satu kompetisi yaitu FLS2N di Bidang Tari Tradisional dan mendapatkan Juara I Tingkat Kabupaten. Dari beberapa kegiatan yang pernah saya ikuti selama SMP memacu saya semakin bersemangat dan giat untuk belajar dan bertekad membuat yang terbaik buat diri saya sendiri dan terutama kepada kedua orangtua saya.
Setelah tamat SMP Swasta Bintang Laut, saya melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA dan mendaftarkan diri di SMA Neg. 1 Telukdalam. Saat proses melengkapi berkas, saya dipanggil oleh salah satu suster yang pernah menjadi guru pembimbing saya saat misdinar. Beliau menawarkan saya untuk bersekolah di Jakarta dengan keuntungan tidak membayar biaya sekolah dan biaya hidup. Tawaran ini langsung saya sambut dengan penuh semangat dan bahagia, dan segera saya memberitahukan kepada kedua orangtua saya. Mereka setuju dan menyambutnya dengan baik dan menyerahkan keputusan kepada saya. Tanpa ragu saya memutuskan untuk mengikuti saran suster tersebut dan menanyakan syarat-syarat apa yang perlu disiapkan untuk mendaftar di sekolah tersebut yaitu Yayasan Prima Unggul (YPU). Bersamaan dengan itu saya meminta orangtua saya untuk membatalkan pendaftaran di SMA Neg. 1 Telukdalam. Seiring berjalannya waktu saya diterima dan diminta untuk segera datang sebelum sekokah dimulai. Saya mempersiapkan diri dan meminta kepada orangtua untuk mengurus tiket keberangkatan dan kebutuhan selama di perjalanan. Itu adalah pertama kalinya saya pergi ke Jakarta dan berpisah dengan keluarga dalam waktu yang cukup lama.
Setelah sampai di Jakarta, sekolah gratis yang dimaksud adalah sebuah panti asuhan dengan sistem pendidikan non-formal. Awalnya saya terkejut dan kecewa bahkan hampir ingin pulang dan tidak ingin melanjutkan sekolah lagi. Saya mencoba untuk tetap berusaha dan semangat untuk menerima keadaan dan mempertimbangkan secara matang akan keputusan dan tujuannya dari awal dan menyelesaikan pilihan saya. Selama bersekolah di Yayasan itu merupakan masa tersulit bagi saya karena saya harus menghadapi situasi yang sudah dari awal membuat saya tidak nyaman. Saya dianggap sebagai anak yang sangat sombong dan tidak ingin berteman dengan orang lain, merasa paling hebat dan unggul dari yang lain. Tetapi saya percaya bahwa Tuhan selalu menyertai saya dalam setiap perjalanan saya dan apa yang saya alami saat itu adalah bagian dari rencana indah Tuhan dalam hidup saya.
Kurang lebih dua tahun saya belajar di YPU banyak hal yang saya dapatkan tentang arti kehidupan yang membuat saya semakin dewasa dan bekerja keras untuk menggapai sebuah harapan. Di tahun ketiga saya dipulangkan ke Nias dengan alasan magang bersama dua orang teman saya yang lain kami magang di SMK Edukasih Nias Selatan. Disini saya belajar banyak hal tentang pertanian, pembukuan dan bahkan ditunjuk sebagai administrator sementara di sekolah itu hingga masa magang selesai.
Selama satu tahun magang di SMK Edukasih saya tidak menyiayiakan kesempatan itu dan memanfaatkannya untuk belajar banyak hal terutama untuk memulihkan kepercayaan diri dengan penuh semangat dan usaha bahwa saya pasti bisa. Usaha, semangat dan kerja keras tidak sia-sia ditambah dukungan serta perhatian dari kedua orangtua dan saudara saya serta Pengurus Yayasan SMK Edukasih yang telah memperkenalkan dan mengantar saya ke sebuah universitas ternama di Indonesia yaitu Jakarta Internasional University (JIU).
Saya mau mengatakan bahwa Tuhan mempunyai rencana terindah bagi hidup setiap orang, jangan sia-siakan kesempatan, tetap semangat Tuhan pasti memberikan jalan terbaik bagi kita. Melalui Yayasan Prima Unggul (YPU) ini saya diperkenalkan dengan SMK Edukasih dan disana saya mengakhiri semua ketidaknyamanan saya selama 2 tahun. SMK Edukasih menjadi penyelamat dan membuat saya semangat kembali sampai saya diperkenalkan dan bisa belajar di Universitas ternama di Indonesia meskipun saya hanya mendapatkan Ijazah non – formal dari PKBM Jakarta. Terimakasih kepada Pengurus Yayasan SMK Edukasih yang telah memberi saya secercah harapan. Saya tidak akan pernah melupakan kebaikan, motivasi dan dukungan dari bapak dan ibu. Tuhan memberkati.
Penulis: Saveria Helppi Solainibasi Ndruru, mahasiswi Jakarta International University, Jurusan Sastra Inggris, semester I (satu) 2022