SMPS BL – Perubahan kurikulum kembali digaungkan tahun 2022 kemarin. Kurikulum 2013 yang sebelumnya telah diterapkan kini diubah menjadi kurikulum merdeka. Namun, walaupun telah ditetapkan dengan berbagai macam pertimbangan, hal ini belumlah diterapkan di setiap sekolah.
Keadaan ini bukan tanpa alasan, banyaknya sekolah yang masih belum mendapatkan pengajaran secara langsung bagaimana penerapan dari kurikulum merdeka tersebut.
Yayasan Santu Fidelis Telukdalam adalah sebuah yayasan yang menaungi tingkat pendidikan SD, SMP, dan SMA. Hingga hari ini yayasan ini masih belum menerapkan kurikulum merdeka.
Namun, walaupun demikian yayasan ini tengah memperkenalkan kurikulum merdeka kepada para tenaga pendidik melalui pelatihan yang diselenggarakan selama dua hari, 27-28 Januari 2023.
Narasumber dalam pelatihan ini dibawakan langsung oleh tenaga ahli Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Bapak Drs. James Siagian, M.Si yang merupakan lulusan S2 Universitas Negeri Medan.
Pengalaman beliau dalam memberi pemahaman mengenai pelatihan kurikulum merdeka sangatlah luas dengan mengedepankan profil pelajar pancasila sebagai penilaian karakter peserta didik.
Bapak James Siagian menjelaskan perbedaan kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka lebih menonjolkan pada tata cara penilaian atau asesmen terhadap peserta didik dan menjabarkan enam dimensi profil pelajar pancasila, yaitu beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, kreatif, gotong royong, dan bernalar kritis.
Hadirnya pelatihan kurikulum merdeka ini diajukan oleh yayasan untuk mempersiapkan pembelajaran pada tahun-tahun yang akan datang. Walaupun nantinya kurikulum merdeka ini tidak langsung diterapkan di sekolah, namun yayasan melihat kemungkinan tidak dengan keadaan mendesak jika sewaktu-waktu kurikulum merdeka ini diwajibkan di seluruh sekolah di Indonesia.
Pelatihan kurikulum merdeka ini berakhir dengan pembuatan modul ajar di setiap mata pelajaran di hari pertama dan diakhiri dengan pembuatan projek pada hari terakhir. (AY)